Malang, Selasa (23/8) - Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Kota Malang mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh cabang olahraga
binaan KONI, yang hadiri oleh ketua dan sekretaris cabang olahraga. Ada 22
cabang olah raga yang menghadiri rapat koordinasi tersebut, yaitu diantaranya
FASI, PERSEROSI, PERBASASI, PGI, PERWOSI, PAMI, BAPORKORPRI, SIWO PWI, IODI,
WOODBALL, PORDASI, ISSI, PASI, PABBSI, PRSI, PERSANI, PERPANI, POSSI, PDBI,
FPTI, PERBAKIN, dan FAJI.
Selama ini cabang olahraga binaan KONI Kota Malang hanya berlatih menjelang pertandingan saja. “Kami ingin cabor tidak harus bergantung pada satu multi event seperti porprov, harus tetap mengikuti kegiatan yang diadakan oleh cabangnya masing-masing baik di tingkat propinsi maupun ditingkat nasional. Kemudian juga kita berharap teman-teman cabor juga mengadakan kegiatan sendiri, mengadakan turnamen atau kejuaraan-kejuaraan di tingkat Kota Malang”, ucap H. Husnun N. Djuraid, selaku Ketua Bidang Pembinaan Prestasi di KONI Kota Malang.
Masalah-masalah yang timbul saat ini yaitu kurangnya persiapan atlit muda untuk bertanding. Selain itu perpindahan atlit ke daerah lain juga menjadi salah satu masalahnya. Untuk mengatasi hal tersebut, KONI Kota Malang lebih mengawasi secara intens perkembangan atlit saat ini. “Jika PORPROV 2019 jadi diadakan, kami lebih meningkatkan pada pembinaan usia dini, karena kita harus menyiapkan atlit-atlit muda sejak sekarang”, kata H. Husnun N. Djuraid (Selasa, 23/8).
Menurut Husnun, di tahun 2017 akan diadakan PORDA yang diadakan oleh DISPORA Jawa Timur, tetapi belum ada kejelasan sampai sekarang. Cabor yang akan mengikuti kegiatan tersebut juga terbatas, tidak sama seperti PORPROV.
Rapat koordinasi ini dilakukan untuk sharing antar seluruh cabang olahraga, mulai evaluasi kerja, sampai monitoring cabang olahraga binaan KONI Kota Malang. Harapan KONI Kota Malang setelah diadakannya rapat ini, seluruh cabang olahraga harus tetap mengadakan pembinaan atau latihan rutin untuk para atlit, dan tetap mengikuti kejuaraan di tingkat kota, propinsi, maupun nasional sebagai persiapan mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang bergengsi. (mer)
Selama ini cabang olahraga binaan KONI Kota Malang hanya berlatih menjelang pertandingan saja. “Kami ingin cabor tidak harus bergantung pada satu multi event seperti porprov, harus tetap mengikuti kegiatan yang diadakan oleh cabangnya masing-masing baik di tingkat propinsi maupun ditingkat nasional. Kemudian juga kita berharap teman-teman cabor juga mengadakan kegiatan sendiri, mengadakan turnamen atau kejuaraan-kejuaraan di tingkat Kota Malang”, ucap H. Husnun N. Djuraid, selaku Ketua Bidang Pembinaan Prestasi di KONI Kota Malang.
Masalah-masalah yang timbul saat ini yaitu kurangnya persiapan atlit muda untuk bertanding. Selain itu perpindahan atlit ke daerah lain juga menjadi salah satu masalahnya. Untuk mengatasi hal tersebut, KONI Kota Malang lebih mengawasi secara intens perkembangan atlit saat ini. “Jika PORPROV 2019 jadi diadakan, kami lebih meningkatkan pada pembinaan usia dini, karena kita harus menyiapkan atlit-atlit muda sejak sekarang”, kata H. Husnun N. Djuraid (Selasa, 23/8).
Menurut Husnun, di tahun 2017 akan diadakan PORDA yang diadakan oleh DISPORA Jawa Timur, tetapi belum ada kejelasan sampai sekarang. Cabor yang akan mengikuti kegiatan tersebut juga terbatas, tidak sama seperti PORPROV.
Rapat koordinasi ini dilakukan untuk sharing antar seluruh cabang olahraga, mulai evaluasi kerja, sampai monitoring cabang olahraga binaan KONI Kota Malang. Harapan KONI Kota Malang setelah diadakannya rapat ini, seluruh cabang olahraga harus tetap mengadakan pembinaan atau latihan rutin untuk para atlit, dan tetap mengikuti kejuaraan di tingkat kota, propinsi, maupun nasional sebagai persiapan mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang bergengsi. (mer)
0 komentar:
Post a Comment