Dua mantan atlet bulu tangkis tunggal putri
Indonesia yang pernah menyumbang medali Olimpiade untuk Indonesia, Maria
Kristin Yulianti (31) dan Susi Susanti (45), yakin tunggal putri Indonesia akan
bangkir setelah mengalami stagnansi.
Mereka
optimis stagnansi tunggal putri Indonesia akan berakhir. Menurut Maria,
atlet-atlet muda didikan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), sudah
mulai menunjukkan potensi.
"Sekarang
saya lihat generasi di bawah Lindaweni Fanetri sudah mulai banyak bermunculan
pemain potensial. Kalau di era saya dulu, mungkin ada ya cuma satu atau dua
orang pemain junior," kata Maria.
Selama
perjalanan karir keduanya di dunia bulu tangkis, Susi telah memenangi medali
emas pada Olimpiade 1992 Barcelona dan medali perunggu pada Olimpiade Atlanta
1996, dan Maria meraih perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.
Namun,
setelah itu, belum ada lagi atlet tunggal putri yang berbicara banyak di
turnamen internasional seperti Olimpiade. Akan tetapi sekarang nama-nama seperti
Fitriani dan Gregoria Mariskamereka anggap sebagai sosok yang bisa muncul
sebagai andalan Indonesia beberapa tahun ke depan.
Apalagi,
Maria merasa bahwa pembinaan untuk pemain-pemain junior lebih bagus.
"Kalau
dulu, pemain-pemain junior pasti ikut bertanding di turnamen untuk pemain
senior. Sekarang mereka punya pertandingan sendiri," kata Maria.
Secara
terpisah, Susi Susanti,
mengungkapkan pendapat serupa. Menurut Susi, regenerasi untuk pemain tunggal
putri memang butuh usaha lebih keras, tetapi tetap bisa diupayakan.
"Kalau
lihat tunggal putra, mereka punya tiga sampai empat pemain yang mulai naik
daun. Di tunggal putri memang belum ada, tetapi saya berharap di pemain-pemain
muda. Mereka masih bisa dibantu dan dibina lebih dalam, terutama dari segi
teknis. Mungkin beberapa tahun ke depan sudah mulai ada yang membawa
hasil," kata Susi.
Setelah
Maria meraih perunggu pada Olimpiade 2008, tunggal putri Indonesia selalu
mengirim perwakilan ke Olimpiade selanjutnya.
Pada
Olimpiade 2012, Ardiyanti Firdasari melangkah ke babak 16 Besar, sementara
Linda Wenifanetri bermain hingga akhir fase grup di Olimpiade Rio 2016. Di lansir
Juara.net.
0 komentar:
Post a Comment