Bagi sebagian orang, olahraga adalah ladang kehidupan bagi dirinya. Pasalnya, dari olahraga tersebut seorang atlet dapat menaikkan derajatnya sekaligus keluarganya.
Tak sedikit mantan atlet yang kini sukses dan mempunyai usaha pribadi. Uletnya cara berfikir menjadi faktor kesuksesan di dunia bisnis.
Salah satu contoh atlet yang telah mencapai titik kesuksesan dibidang olahraga dan bisnis adalah Ahmad Bustomi.
Pesepakbola ini bisa dibilang ikon dari Kota Malang. Betapa tidak, setelah sukses bersama Arema dan pernah membela beberapa tim di Indonesia, kini Bustomi mengepakkan sayapnya dibidang bisnis clothing.
Clothing yang diberi nama 'AB 19' ini kini telah dikenal oleh masyarakat Malang Raya. Dan bisa dibilang sudah banyak peminatnya, khususnya Aremania.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Bambang DH Suyono mengatakan bahwa manajemen keuangan harus dimiliki setiap atlet. Karena untuk kebaikan atlet itu sendiri di masa depan.
"Tidak selamanya orang itu bisa menjadi atlet, jadi harus bisa memanajemen keuangan mulai dari usia muda. Minimal investasi untuk dia sendiri," ujar Bambang DH Suyono.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang ini menambahkan KONI sudah melakukan pembinaan prestasi untuk atlet yang sudah dirangkum dalam program kerja.
"Atlet kami beri pengarahan agar bisa memikirkan masa depannya. Setelah ia menjadi atlet itu mau ke mana, jadi kami arahkan. Contoh atlet dari KONI sini (Kota Malang) yang jadi itu Muslimin, dia atlet angkat besi, sekarang kehidupannya sudah meningkat," papar Bambang DH Suyono menjelaskan.
Menurutnya, menjadi atlet itu bukan hanya sekadar menjalankan hobi saja. Atlet bisa membuat hidup seseroang terangkat dengan syarat ia serius menjalani profesinya.
“Cara berfikir masyarakat memang harus dibenahi. Banyak orang tua yang memandang sempit profesi atlet. Padahal, di Indonesia maupun di negara lain banyak yang sudah membuktikan bahwa olahraga bisa mengangkat hidupnya menjadi lebih baik,” jelas Bambang.
Oleh karena itu, ia berharap orang tua bijak menyikapi persoalan dengan tidak membatasi keinginan anak yang memiliki kecenderungan menekui dunia olahraga. Sebab, masing-masing orang sudah diberi keistimewaan dan potensinya sendiri-sendiri.
“Atlet yang bersungguh-sungguh menggapai prestasinya pasti akan mendapatkan yang dicita-citakan,” pungkas Bambang.
0 komentar:
Post a Comment